Selasa, 02 Juni 2015

Dari Ibu



Dari Ibu
By : Indah Fatawiyah

Menakuti teriakan kaku
Saat sepanjang sejarah mengaku
Bahwa sebagian dari kuasa Tuhan ada di tanahku
Dari Ibu

Darah yang di buang, terbakar, terkapar
Di sengaja tersebarkan dalam ayunan sejarah seorang pahlawan
Yang juga dari Ibu, yang kabarnya pembawa surga

Hari ini, lahirlah sang biadab-biadab yang terbiadabkan
Menakut-nakuti kelahiran penduduk sang Ibu lagi
Takut akan korupsi, prostitusi, berlagak di penjuru istana sentris menuju neraka
Lagi-lagi dari Ibu

Membiarkan keadaan memerdekakan
Terbuang tanpa berkabar
Ibu yang melahirkanku menangis

Seolah 70 tahun yang lalu tiada guna
Padahal Ibu telah menangiskan darah anak-anaknya

Dan sekarang, menangiskan kembali hidup anak-anaknya
Yang mereka sedang tertawa
Sedang Ibuku pertiwi menangis sedih
Karena tak pernah di hargai

Malin kundang tidak hanya yang telah menghujat Ibunya
Juga bagi mereka yang telah melupakan tanah air Ibunya

Tuhan Yang Terlihat



Tuhan Yang Terlihat
By : Indah Fatawiyah

Terimakasih tuhan,
Karena kau, aku bangun di saat embun bercucuran
Karena kau,
Darahku terus mengalir, dan jantungku terus bergerak
Karena tercipta dari segumpal darahmu

Kau Tuhan, yang berbeda dengan Tuhan yang lain
Tuhan yang hanya menyediakan surga
Tanpa neraka
Sejauh apa pun segumpal darahmu berdosa
Kau hanya bisa mencintainya

Marahmu bukan tsunami bukan pula gempa bumi
Tapi lebih menyayat hati kami
Karena disana, terlukis sejuta kasih tak terkendali

Kami, sang penyusah
Kau masih lahirkan juga
Dan terus mencintainya

Sampai Tuhan yang disana
Sengaja meletakkan surga di ujung langkahnya
Di telapak kaki bunda

Terimakasih Tuhan
Telah menciptakan Tuhan yang terlihat di mata anak-anaknya

Jombang, 2 Juni 15