Minggu, 17 Mei 2015

Menghilang di kota Malang



Menghilang di kota Malang

Terjebak di alam kelagu-laguan lincah
Meroda dengan kecepatan tanpa hitungan statis metematika
Berharap berhenti berharap

Dari kota pejuang Soekarno
Sampai kota batu yang romantis
Berangkat dari tekad
Berjalan lurus dengan nekat

Tak hanya berharap, telah berhenti
Berjalan, berlari, bersambung mati
Sanggupnya menyapa tujuan pasti
Menghilang di kota hati
Sendiri

Syahdan terus meroda
Di kota tanpa tahu arah

Apa itu Gadang, apa itu jalan
Kemana arah jalan Gajayana

Sebuah kubah tengah berdiri di sebuah senja
Memanggil-manggil di jantung kota
Adzan yang sumringah, membangunkan jiwa

Apa yang harus dilakukan seorang diri di kota tempat gunung Mahameru berdiri ini ?

Bukan mukjizat, bukan wahyu di saat tersesat
Sembahyang maghrib di masjid yang penuh kiblat
Dia memberiku satu hal penyelamat
Menuju hijrah dalam niat di tempat yang tepat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar