Menghilang di kota Malang
Terjebak di alam kelagu-laguan lincah
Meroda dengan kecepatan tanpa hitungan
statis metematika
Dari kota pejuang Soekarno
Sampai kota batu yang romantis
Berangkat dari tekad
Berjalan lurus dengan nekat
Tak hanya berharap, telah berhenti
Berjalan, berlari, bersambung mati
Sanggupnya menyapa tujuan pasti
Menghilang di kota hati
Sendiri
Syahdan terus meroda
Di kota tanpa tahu arah
Apa itu Gadang, apa itu jalan
Kemana arah jalan Gajayana
Sebuah kubah tengah berdiri di sebuah
senja
Memanggil-manggil di jantung kota
Adzan yang sumringah, membangunkan jiwa
Apa yang harus dilakukan seorang diri di
kota tempat gunung Mahameru berdiri ini ?
Bukan mukjizat, bukan wahyu di saat
tersesat
Sembahyang maghrib di masjid yang penuh
kiblat
Dia memberiku satu hal penyelamat
Menuju hijrah dalam niat di tempat yang
tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar